PT Sinergi Argo Industry sebagai perusahaan penyedia energi terbarukan di Indonesia siap menghadirkan sumber listrik bagi kebutuhan industri dan rumah tangga Indonesia.

Energi terbarukan sebagai sumber daya yang berasal dari alam yang terus hadir tidak aan habis karena terbentuk dari proses alami yang berkelanjutan.

Indonesia memiliki tingkat konsumsi energi yang kian bertambah dan membutuhkan potensi energi baru terbarukan. Peningkatan kebutuhan energi ini mendorong menambah porsi energi baru terbarukan hingga 23% pada tahun 2028 dan sekurang-kurangnya 31% pada tahun 2050.

Prinsip Induksi Transformator

Prinsip Induksi Transformator -  Berikut ini adalah artikel mengenai Prinsip Induksi Transformator yang akan dibahas lebih lanjut di dunia elektro

Prinsip Induksi Transformator

1.1 Prinsip Induksi

        Hukum utama dalam transformator adalah hukum induksi faraday. Menurut hukum ini suatu gaya listrik melalui garis lengkung yang tertutup, adalah berbanding lurus dengan perubahan persatuan waktu dari pada arus induksi atau flux yang dilingkari oleh garis lengkung itu.
        Selain hukum Faraday, transformator menggunakan hukum Lorenz seperti terlihat pada gambar 1.1 berikut ini.
Gambar 1.1 Hukum Lorenz
Dasar dari teori transformator adalah sebagai berikut:
       Apabila ada arus listrik bolak-balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan berubah menjadi magnet (seperti gambar 1.2) dan apabila magnet tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan mengelilingi magnet,  maka akan timbul gaya gerak listrik (GGL). Dari prinsip tersebut di atas dibuat suatu transformator seperti gambar 1. di bawah ini.
Gambar 1.2 Suatu arus listrik mengelilingi inti besi sehingga terjadi magnet
Gambar 1.3 Lilitan pada trafo
Gambar 1.4 Prinsip Kerja Transformator
     Berdasarkan hukum Faraday yang menyatakan magnitude dari electromotive motive force (emf) proposional terhadap perubahan fluks terhubung dan hukum Lenz yang menyatakan arah dari emf berlawanan dengan arah fluks sebagai reaksi perlawnan dari perubahan fluks tersebut didapatkan persamaan:





Dimana :
e = emf sesaat (instantaneous emf)
? = fluks terhubung (linked flux)
Dan pada transformer ideal yang diekstansi dengan sumber sinusiodal berlaku persamaan :
E = 4,44.Fm.N.f
E N f m = 4,44.Fm.N.f

Dimana :    
E     = Tegangan (rms)
N     = jumlah lilitan
Fm  = fluks puncak (peak flux)
f       = frekuensi
dan persamaan:





Dimana :  
E�1 = Tegangan Primer
E����2 = Tegangan Sekunder
N1 = Belitan Primer
N2 = Belitan Sekunder
 I1  = Arus Primer

 I2  = Arus Sekunder

       Dikarenakan  pada  transformer  ideal  seluruh  mutual  flux  yang  dihasilkan  salah  satu kumparan  akan diterima  seutuhnya oleh kumparan  yang lainnya  tanpa  adanya  leakage  flux maupun  loss  lain  misalnya berubah  menjadi  panas.  Atas  dasar  inilah  didapatkan  pula persamaan:
P1  = P2
V1.I1  = V2.I2
N1.I1  = N2.I2


0 komentar:

Posting Komentar